BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendekatan
dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan simulasi dan
mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Perrtanyaan adalah pembangkit motivasi
yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir. Melalui pertanyaan peserta didik di dorong
untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Dalam mencari dan
menemukan jawaban peserta didik harus berpikr menghubung-hubungkan bagian
pengetahuan yang ada pada dirinya dengan isi pertanyaan itu.
Umumnya pada tiap kegiatan belajar
mengajar selalu ada tanya jawab. Namun tidak pada setiap kegiatan belajar
mengajar dapat disebut menggunakan metode tanya jawab. Misalnya dalam
pengajaran dengan metode ekspositori guru menyajukan pertanyaan dan siswa
memberikan jawaban. Cara mengajar ini tidak dapat disebut menggunakan metode
tanya jawab, walaupun sering terjadi tanya jawab.
Suatu pengajaran disajikan melalui
tanya jawab jika bahan pelajarannya disajikan melalui tanya jawab. Dengan
menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif dari pada belajar mengajar
dengan metode ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru
harus mereka jawab. Atau mungkin mereka balik bertanya jika ada sesuatu yang
tidak jelas baginya, meskipun aktivitas siswa makin besar, namun kegiatan dan
materi pengajaran masih ditentukan menurut keinginan guru. Sehingga dalam
makalah ini penulis mengambl judul Strategi Belajar Mengajar dengan Metode
Tanya Jawab.
1.2
Rumusan Masalah:
1
Apa pengertian dari metode tanya jawab?
2
Bagaimana kelemahan metode tanya jawab?
3
Bagaimana kelebihan metode tanya jawab dalam proses
perkembangan secara umum?
4
Bagaimana kekuatan dan kelemahan untuk bidang studi sejarah?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode
Tanya Jawab
Bertanya
dan menjawab sering kali dilakukan orang apabila ada ketidak ketahuan atau
ketidakpahaman akan sesuatu peristiwa atau pemahaman. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode tannya jawab di jadikan salah satu metode untuk menyampaikan
materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswabertanya
kepada guru.
Metode
tanya jawab adalahcara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar
melalui interaksi dua arah atau two way traffic dari guru ke pesrta didik atau
dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi mealui
jawaban lisan guru atau peserta didik (Sumantri & Johar, 1998 : 140)
Adapun pengertian metode tanya jawab
yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
v Menurut Roestiyah N. K
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan
motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama
mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab.
v Menurut Team Didaktik Metodik
Metode tanya jawab adalah suatu cara dimana guru pada
umumnya berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang
sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Guru yang menggunakan teknik tanya jawab mempunyai tujuan
agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari,
didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam
tentang fakta itu. Metode ini juga diharapkan mampu menjelaskan langkah-langkah
berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan
pikiran siswa tidak meloncat-loncat yang dapat merugikan siswa sendiri dalam
menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.
Dalam tanya jawab guru bermaksud meneliti kemampuan daya
tangkap siswa untuk dapat memahami bacaan, apa yang mereka paham apa yang
dibacanya. Dengan tanya jawab dapat mengetahui apakah siswa mendengarkan dengan
baik karena sebelum tanya jawab dilakukan, sebelumnya pada awal pelajaran
dilakukan penyampaian materi yang biasa dilakukan secara lisan.
Dalam metode tanya
jawab, guru dan peserta didik sama-sama aktif. Namun demikian, keaktifan
peserta patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sehingga hal itu tidak
harus banyak tergantung pada keaktifan guru. Oleh karena itu , guru tidak hanya
dituntut unyuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan,
tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun dituasi yang kondusif bagi
terjadinya diskusi .
Secara
diagramatik Rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan
terhadap peserta didik , kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta
didik lainnya untuk dikomentari dan di bei penjelalsan seperlunya. Garis
interaksi antara pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan belajar tersebut dapat
dilukiskan sebagai berikut,
Garis Interaksi antara Pertanyaan
dan Jawaban
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
(
Sagala,2005 : 205)
2.2 Kelemahan dari Metode Tanya Jawab
Dalam metode tanya jawab kelancaran
jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab. Jawaban siswa
belum tentu benar bahkan mungkin kadang-kadang dapat menyimpang dari
persoalannya sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh jawaban benar.
v Kelemahan dari Metode Tanya jawab
Ø Adanya rasa tidak tidak puas atas
pertanyaan yang diberikan.
Ø Adanya pertanyaan yang tidak
terlampau menghendak jawaban “ya” atau “ bukan”.
Ø Bagi siswa yang tidak aktif atau
jarang bertannya bahkan tidak pernah, terkadang menjadi malu kepada
teman-temannya.
Ø Bagi siswa yang malas membaca,
metode tanya jawab menjadi tidak aktif ( pasif).
Menurut H. Erman Suherman dalam
bukunya Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer bahwa untuk
menghindari terjadinya proses belajar mengajar yang tidak efektif dan efisien
serta mengharapkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode
tanya jawab, hendaknya seorang guru berlaku:
- Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya
- Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan. Walaupun jawaban yang diberikan betul, guru bisa memeriksa cara siswa mengerjakannya.
- Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berpikirnya di depan kelas, atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
- Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan. Misalnya, suatu pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, sebelum ditujukan pada siswa tertentu. Jika datang pertanyaan dari seorang siswa, pertanyaan tersebut dilemparkan lagi pada siswa lain atau kelas.
- Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja. Cara-cara ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dan mereka menjadi lebih kritis.
- Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.
2.3 Kekuatan atau Kelebihan Metode Tanya Jawab dalam
Prosen Pembelajaraan
Pelaksanaan tanya jawab di kelas
akan lebih hidup karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya
mendengarkan saja. Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan
berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan
jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir
tidak pasif (mendengarkan saja).
v Kelebihan
Metode Tanya Jawab dalam Prosen Pembelajaraan
−
Dapat mengetahui sampa sejauh mana kemampuan peserta didik
terhadap pelajaran.
−
Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
unuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum
dipahami.
−
Memotivasi dan menimbulkan kompetesi belajar peserta didik
−
Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara
sistematis.
2.4 Kekuatan dan
Kelemahan Metode Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
Kekuatan Metode
Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
v Dapat
menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran khususnya
sejarah.
v Mengetahui
kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan
dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggaan yang dilontarkan secara kontinyu.
v Dapat
menumbuhkan minat peserta didik untuk lebih giat membaca, agar peserta didik
menjadi aktif dalam pelajaran sejarah.
v Menumbuhkan
keberanian dalam menngemukakan jawaban.
Kelemahan Metode
Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
v Pada
kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik,
sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab
maupun bertanya.
v Peserta
didik yang tidak aktif tidak akan memperhatikan bahkan tidak terlibat secara
mental
v Menimbullkan
rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan
bertanya ( kemampuan lisan)
v Dapat
membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaaan
khususnya pelajaran sejarah .
v Dengan tanya jawab partisipasi siswa
lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba
untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan
aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Metode
tanya jawab adalahcara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar
melalui interaksi dua arah atau two way traffic dari guru ke pesrta didik atau
dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi mealui
jawaban lisan guru atau peserta didik.
Ø Secara
diagramatik Rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan
terhadap peserta didik , kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta
didik lainnya untuk dikomentari dan di bei penjelalsan seperlunya.
Ø Dalam metode tanya jawab kelancaran
jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab.
Ø Dapat
menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran khususnya
sejarah.
Ø Pada
kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik,
sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab
maupun bertanya.
DAFTAR
RUJUKAN
Sagala,
Syaiful. 2005. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sumantri
& Johar. 1998. Startegi Belajar
Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar