Minggu, 14 September 2014

Pesona Alam

Adanya siang dan malam satu bukti keindahan alam
Adanya keindahan dan keburukan bukti sempurnanya ciptaan
Kesempurnaan atas segala ciptaan adalah anugerah terbesar
Dalam kehidupan setiap insan dan seluruh alam ciptaannya

Pesona kita atas kebesaran-Nya yang menciptakan segalanya
Menciptakan keindahan di atas keburukan
Menciptaka kelebihan di atas kekurangan
Semua itu tak lain adalah untuk kita syukuri

Mari kita pandai memilih dan memilah
Atas segala apa yang ada untuk kita
Kita ambil apa yang layak buat kita sesuai jalan-Nya
Dan kita berusaha menjauhi semua sesuai dengan petunjuk-Nya.


DUA SERANGKAI MAUT (Mas Andi & Mas Niezar)



Rabu, 10 September 2014

Jalan Lurus Membenarkan


Jalan lurus merupakan tujuan bagi semua insan yang ingin mendapatka petunjuk kebenaran. Kebenaran yang hakiki untuk bekal kehidupan di masa mendatang. Tiada bekal yang baik dan patut kita anut kecuali kebenaran yang hakiki.

NAMANYA MAS EDY


MAKALAH METODE PEMECAHAN MASALAH



Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
dalam Pembelajaran Sejarah

1.      Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut (Gagne dalam Mulyasa, 2005:111) jika seorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah, pada akhirmya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi juga belajar sesuatu yang baru. Pemecahan masalah memegang peranan penting baik dalam pelajaran sains maupun  dalam banyak disiplin ilmu lainnya, terutama agar pembelajaran berjalan dengan fleksibel. (Depdiknas, 2008:33) menyebutkan : metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode - metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Sedangkan menurut (Sanjaya, 2006:27) problem solving adalah“teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah”.  Pemecahan masalah sebagai suatu strategi maka kedudukan pemecahan masalah itu hanya sebagai suatu alat untuk memahami materi pembelajaran. Pada saat guru memberikan memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul suatu persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode pemecahan masalah atau problem solving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-tugas, baik individu maupun tugas kelompok, sehingga siswa melakukan tukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Metode ini banyak menimbulkan kegiatan belajar siswa yang lebih optimal.
2.      Langkah Pembelajaran Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama, atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual. Hal ini bergantung kepada kompleks  tidaknya masalah yang akan dipecahkan. Langkah-langkah metode problem solving (Depdiknas, 2008:33) yaitu meliputi :
a)      Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
b)      Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain.
c)      Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
d)     Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode - metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
e)      Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. Adapun skenario pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) yang dilaksanakan adalah :
Skenario Pembelajaran Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
No
Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
1
Kegiatan Awal
·       Guru melakukan apersepsi.
·       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2
Kegiatan Inti
Pelaksanan pembelajaran dengan menggunakanmetode   pemecahan   masalah,   langkah-langkahnya yaitu :
·       Guru menentukan dan menjelaskan masalah
·       Guru dan siswa menyediakan alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut.
·       Siswa mengadakan identifikasi masalah.
·       Siswa merumuskan jawaban sementara dalam memecahkan masalah tersebut.
·       Siswa mengumpulkan data atau keterangan
·       yang relevan dengan masalah tersebut.
·       Siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya dengan data yang ada baik secara individu maupun kelompok.
·       Setelah  selesai  siswa ditunjuk  untuk menjelaskan ke depan kelas hasil dari pemecahan masalahnya.
3
Kegiatan Penutup
Sebagai evaluasi metode pemecahan masalah,
langkah pembelajarannya adalah :
·       Siswa membuat kesimpulan pemecahan masalah.
·       Guru menutup pembelajaran.

Kegunaan-kegunaan metode problem solving tersebut diatas baru dapat dicapai dengan sempurna jika guru mampu menciptakan iklim yang kondusif untuk terselenggaranya penggunaan metode problem solving tersebut. Jarolimek dalam (Djahiri, 1985:132) memberikan rambu-rambu untuk menciptakan iklim yang kondusif tersebut. Ada yang bersifat individual maupun kelompok. Tuntutan yang bersifat individual diantaranya adalah :
a)      Berikan kesempatan kepada siswa anda untuk merumuskan sesuatu dalam bahasa dan pikirannya sendiri
b)      Berikan kesempatan kepada mereka mencari jalannya sendiri dalam menempuh pemecahan yang telah disepakati bersama/oleh yang bersangkutan.
c)      Berikan hal mengumukakan sesuatu dalam berbagai cara serta hak berbuat untuk melakukan kesalahan, dan kesalahan ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai pengalaman ke arah mencari perbaikan.
d)     Binalah situasi kelas/kelompok yang memungkinkan siswa mengemukakan pendapat/jawaban sendiri.
e)      Sediakan waktu, peralatan serta pertolongan secukupnya (secara wajar)
f)       Doronglah agar siswa mengemukakan pendapat, hipotesis, pemecahan dan kesimpulannya sendiri dalam berbagai varisasi dan alternatif.
g)      Berikan kesempatan kepada siswa mengembangkan cara pola kerja sendiri.
Sedangkan tuntutan yang bersifat kelompok/kelas yang dapat menciptakan iklim problem solving antara lain:
a)      Kelas diarahkan kepada pokok permasalahan yang telah jelas rumusannya, patokan/cara, serta arah tujuan
b)      Agar dipahami bahwa inkuiri/problem solving adalah pengembangan kemampuan membuat perkiraan serta proses berpikir. Peranan dan kemampuan mengembangkan pertanyaan (teknik bertanya) dari guru akan sangat menentukan keberhasilan inkuiri.
c)      Hendaknya diberikan kekuasaan kepada siswa untuk mengemukakan berbagai kemungkinan (alternatif) dalam bertanya atau menjawab.
d)     Bahwa cara menjawab dapat diutarakan dengan berbagai cara sepanjang, hal ini mengenai permasalahan yang sedang diinkuiri/problem solving.
e)      Bahwa pada umumnya inkuiri/problem solving adalah mengenai nilai-nilai atau sikap, maka hargailah sistem kepercayaan/nilai dan sikap siswa-siswa anda.
f)       Guru hendaknya menjaga diri untuk tidak menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan.
g)      Usahakan selalu jawaban bersifat merata dan kooperatif (dapat diperbandingkan dengan yang lainnya)
Dengan terciptanya iklim pembelajaran yang interaktif dan edukatif maka penerapan metode problem solving dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3.      Kelebihan dan kekurangan metode problem solving
Tidak ada satupun metode yang sempurna diterapkan untuk semua mata pelajaran. Penggunaan metode harus disesuaikan dengan kondisi  yang mempengaruhi metode. Oleh karena itu masing-masing metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode pemecahan masalah (problem solving) ini pun memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah (Djamarah dan Aswan Zain, 2010 :92) :

Kelebihan metode problem solving
a)      Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan.
b)      Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
c)      Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajar siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dan mencari pemecahan masalah.
d)     Dapat mendorong siswa untuk berfikir secara kritis dalam menghadapi atau menganalisis sebuah masalah.
Kekurangan metode problem solving
a)      Menentukan suatu masalah yang tingkat kualitasnya sesuai sengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalamanya yang telah memiliki siswa sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru.
b)      Memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
c)      Mengubah kebiasaan siawa belajar dengan mendengar dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan, kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

4.      Kelebihan Metode Problem Solving dalam pembelajaran sejarah
a)        Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan yakni dalam pembelajaran sejarah materi materi yang dibahas bisa di contohkan dengan peristiwa peristiwa yang terjadi di masyarakat baik pada masa lampau maupun pada masa sekarang.
b)        Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran Sejarah secara terampil dan tanpa terlalu banyak mendapat campur tangan dari guru.
c)        Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh dalam belajar sejarah, karena dalam proses belajar siswa banyak menggunakan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dan mencari pemecahan masalah.
d)       Mendorong siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan dan menganalisis sebuah permasalahan sejarah
5.      Kekurangan metode problem solving dalam pembelajaran Sejarah
a)      Dalam menentukan sebuah permasalahan dalam pembelajaran sejarah yang disesuaikan dengan tingkat berfikir siswa, kondisi sekolah dan kelas sangatlah sulit dan diperlukan guru yang profesional dan ahli
b)      Memecahkan masalah sejarah tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat karena memerlukan analisis yang komplek sehingga memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
c)      Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengar dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan, kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa dan kebanyakan siswa malas untuk mempelajari sejarah dan mencari materi sejarah.






DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,Syaiful B. dan Aswan Zain, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Renika Cipta.
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada
Djahiri, Kosasih. 1985. Stategi Pengajaran Aktif Nilai Moral VCT Dan Games Dalam VCT.  Bandung : Jurusan PMPKn FPIPS IKIP Bandung.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas.

MAKALAH METODE TANYA JAWAB



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan simulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Perrtanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.  Melalui pertanyaan peserta didik di dorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Dalam mencari dan menemukan jawaban peserta didik harus berpikr menghubung-hubungkan bagian pengetahuan yang ada pada dirinya dengan isi pertanyaan itu.
Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tanya jawab. Namun tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut menggunakan metode tanya jawab. Misalnya dalam pengajaran dengan metode ekspositori guru menyajukan pertanyaan dan siswa memberikan jawaban. Cara mengajar ini tidak dapat disebut menggunakan metode tanya jawab, walaupun sering terjadi tanya jawab.
Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajarannya disajikan melalui tanya jawab. Dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif dari pada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru harus mereka jawab. Atau mungkin mereka balik bertanya jika ada sesuatu yang tidak jelas baginya, meskipun aktivitas siswa makin besar, namun kegiatan dan materi pengajaran masih ditentukan menurut keinginan guru. Sehingga dalam makalah ini penulis mengambl judul Strategi Belajar Mengajar dengan Metode Tanya Jawab.


1.2 Rumusan Masalah:
1        Apa pengertian dari metode tanya jawab?
2        Bagaimana kelemahan metode tanya jawab?
3        Bagaimana kelebihan metode tanya jawab dalam proses perkembangan secara umum?
4        Bagaimana kekuatan dan kelemahan untuk bidang studi sejarah?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Tanya Jawab
Bertanya dan menjawab sering kali dilakukan orang apabila ada ketidak ketahuan atau ketidakpahaman akan sesuatu peristiwa atau pemahaman. Dalam proses belajar mengajar dengan metode tannya jawab di jadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswabertanya kepada guru.
Metode tanya jawab adalahcara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau two way traffic dari guru ke pesrta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi mealui jawaban lisan guru atau peserta didik (Sumantri & Johar, 1998 : 140)
Adapun pengertian metode tanya jawab yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
v  Menurut Roestiyah N. K
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab.
v  Menurut Team Didaktik Metodik
Metode tanya jawab adalah suatu cara dimana guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Guru yang menggunakan teknik tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu. Metode ini juga diharapkan mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan pikiran siswa tidak meloncat-loncat yang dapat merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.
Dalam tanya jawab guru bermaksud meneliti kemampuan daya tangkap siswa untuk dapat memahami bacaan, apa yang mereka paham apa yang dibacanya. Dengan tanya jawab dapat mengetahui apakah siswa mendengarkan dengan baik karena sebelum tanya jawab dilakukan, sebelumnya pada awal pelajaran dilakukan penyampaian materi yang biasa dilakukan secara lisan.
Dalam metode tanya jawab, guru dan peserta didik sama-sama aktif. Namun demikian, keaktifan peserta patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sehingga hal itu tidak harus banyak tergantung pada keaktifan guru. Oleh karena itu , guru tidak hanya dituntut unyuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun dituasi yang kondusif bagi terjadinya diskusi .
Secara diagramatik Rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan terhadap peserta didik , kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan di bei penjelalsan seperlunya. Garis interaksi antara pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan belajar tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut,
Garis Interaksi antara Pertanyaan dan Jawaban














Peserta Didik 2

 


Peserta Didik 1

 








Jawaban
 



Jawaban
 












Peserta Didik 3

 

Peserta Didik 4

 








Jawaban
 


Jawaban
 





 





                                                                                                ( Sagala,2005 : 205)
2.2 Kelemahan dari Metode Tanya Jawab
Dalam metode tanya jawab kelancaran jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab. Jawaban siswa belum tentu benar bahkan mungkin kadang-kadang dapat menyimpang dari persoalannya sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh jawaban benar.
v  Kelemahan dari Metode Tanya jawab
Ø  Adanya rasa tidak tidak puas atas pertanyaan yang diberikan.
Ø  Adanya pertanyaan yang tidak terlampau menghendak jawaban “ya” atau “ bukan”.
Ø  Bagi siswa yang tidak aktif atau jarang bertannya bahkan tidak pernah, terkadang menjadi malu kepada teman-temannya.
Ø  Bagi siswa yang malas membaca, metode tanya jawab menjadi tidak aktif ( pasif).
Menurut H. Erman Suherman dalam bukunya Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer bahwa untuk menghindari terjadinya proses belajar mengajar yang tidak efektif dan efisien serta mengharapkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, hendaknya seorang guru berlaku:
  1. Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya
  2. Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan. Walaupun jawaban yang diberikan betul, guru bisa memeriksa cara siswa mengerjakannya.
  3. Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berpikirnya di depan kelas, atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
  4. Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan. Misalnya, suatu pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, sebelum ditujukan pada siswa tertentu. Jika datang pertanyaan dari seorang siswa, pertanyaan tersebut dilemparkan lagi pada siswa lain atau kelas.
  5. Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja. Cara-cara ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dan mereka menjadi lebih kritis.
  6. Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.

2.3 Kekuatan atau Kelebihan Metode Tanya Jawab dalam Prosen Pembelajaraan
Pelaksanaan tanya jawab di kelas akan lebih hidup karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan saja. Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja).
v  Kelebihan Metode Tanya Jawab dalam Prosen Pembelajaraan
        Dapat mengetahui sampa sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap pelajaran.
        Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan unuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami.
        Memotivasi dan menimbulkan kompetesi belajar peserta didik
        Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis.

2.4 Kekuatan dan Kelemahan Metode Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
*      Kekuatan Metode Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
v  Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran khususnya sejarah.
v  Mengetahui kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggaan yang dilontarkan secara kontinyu.
v  Dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk lebih giat membaca, agar peserta didik menjadi aktif dalam pelajaran sejarah.
v  Menumbuhkan keberanian dalam menngemukakan jawaban.
*      Kelemahan Metode Tanya Jawab untuk Bidang Studi Sejarah
v  Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya.
v  Peserta didik yang tidak aktif tidak akan memperhatikan bahkan tidak terlibat secara mental
v  Menimbullkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya ( kemampuan lisan)
v  Dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaaan khususnya pelajaran sejarah .
v  Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ø  Metode tanya jawab adalahcara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau two way traffic dari guru ke pesrta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi mealui jawaban lisan guru atau peserta didik.
Ø  Secara diagramatik Rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan terhadap peserta didik , kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan di bei penjelalsan seperlunya.
Ø  Dalam metode tanya jawab kelancaran jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab.
Ø  Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran khususnya sejarah.
Ø  Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya.


DAFTAR RUJUKAN


Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sumantri & Johar. 1998. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.