Rabu, 10 September 2014

MAKALAH METODE RESITASI



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya disesuaikan tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila tidak dapat menguasai satu atau beberapa metode mengajar. Olehnya itu guna pencapaian tujuan pengajaran, maka pemilihan metode dalam mengajar harus tepat. Dengan demikian diharapkan kegiatan pengajaran dan berlangsung secara berdaya guna dan bernilai guna.
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.
Dalam proses mengajar, seorang pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode mengajar, akan tetapi harus menggunakan beberapa metode mengajar yang digunakan secara bervariasi agar pengajaran tidak membosankan. Sebaliknya dapat menarik perhatian siswa. Meski penggunaan metode bervariasi tidak akan menguntungkan proses interaksi belajar mengajar bila penggunaan metode tidak tepat dengan situasi pengajaran yang mendukungnya. Disinilah dituntut kompetensi guru dalam pemilihan metode pengajaran yang tepat. Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan, bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Dalam makalah ini, Kami akan membahas salah satu metode mengajar yang sering digunakan oleh guru dalam proses interaksi belajar mengajar, yaitu metode pemberian tugas.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagaimana pengertian/definisi dari metode pemberian tugas?
1.2.2 Bagaimana kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas?
1.2.3 Bagaimana kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas jika diterapkan untuk mata pelajaran sejarah ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mendeskripsikan pengertian/definisi dari metode pemberian tugas
1.3.2 Mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas secara   umum
1.3.3 Mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas jika diterapkan dalam mata pelajaran sejarah












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN/DEFINISI METODE PEMBERIAN TUGAS
            Tugas biasa diberikan oleh guru setelah usai suatu topik bahasan atau penjelasan yang dilakukan di dalam kelas. Selain itu tugas juga diberikan ketika guru harus meninggalkan kelas dikarenakan suatu kepentingan tertentu atau sebagai dampak dari kegiatan ceramah guru atau dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Misalnya pemberian PR mata pelajaran sejarah oleh guru, pengerjaan LKS (Lembar Kerja Siswa), penugasan guru agama untuk mencatat ceramah yang ada di televisi, dll. Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran yang dirancang untuk peserta didik agar bersemangat untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban-jawaban tas tugas yang diberikan oleh guru (Syaiful Sagala, 2005:219).
            Melihat dari penjelasan diatas, metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan oleh peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Metode pemberian tugas atau resitasi dapat juga diartikan sebagai cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertangunggjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek  bahan yang telah dipelajari. Tujuan dari penggunaan metode pemberian tugas adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.  
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, tuga ini bisa diselesaikan baik secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang keterpahaman siswa  terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, guru memberikan pekerjaan kepada siswa berupa soal soal untuk dijawab atau dikerjakan yang selanjutnya diperiksa oleh guru. Misal dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas. Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas. Dari proses seperti itu, siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi akibat pendalaman dan pengalaman siswa yang berbeda-beda pada saat menghadapi masalah atau situasi yang baru. Disamping itu, siswa juga dididik untuk  meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, aktivitas dan rasa tanggung jawab serta kemampuan siswa untuk memanfaatkan waktu belajar secara efektif dengan mengisi kegiatan yang berguna dan konstruktif.
Bagi seorang guru dalam menerapkan metode pemberian tugas tersebut diharapkan memperjelas sasaran atau tujuan yang ingin dicapai kepada siswa. Demikian halnya dengan tugas sendiri, jangan sampai tidak dipahami dengan jelas oleh siswa tentang tugas yang harus dikerjakan. Dalam penggunaan teknik pemberian tugas atau resitasi, siswa memiliki kesempatan yang besar untuk membandingkan antara hasil pekerjaannya dengan hasil pekerjaan orang lain. Siswa juga dapat mempelajari dan mendalami hasil uraian orang lain. Kesemuanya itu dapat memperluas cakrawala berfikir siswa, meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman berharga bagi siswa.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemberian tugas adalah metode yang digunakan guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tanggung jawab belajar berdasarkan petunjuk guru secara langsung atau tidak langsung guna memperjelas sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan metode ini siswa dapat mengenali fungsinya secara nyata. Tugas dapat diberikan kepada kelompok atau perorangan. Dalam memberikan tugas keadaan siswa, guru harus memperhatikan hal-hal seperi beriku: tujuan penugasan, bentuk pelaksanaan tugas, manfaat tugas, bentuk pekerjaan, tempat dan waktu penyelasaian tugas, memberikan bimbingan dan dorongan, serta memberikan penilaian. Adapun jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mengajar adalah tuas membuat rangkuman, tugas membuat makalah, menyelesaikan soal, tugas mengadakan observasi, tugas praktek dan tugas mempresentasikan hasil observasi.

2.2 KELEMAHAN DAN KELEBIHAN METODE PEMBERIAN TUGAS
            Kegiatan Belajar mengajar dengan menggunakan metode pemberian tugas, memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dan keelbihan metode tersebut akan di paparkan pada sub-bab berikut ini.
A.    Kelebihan Metode Pemberian Tugas
Menurut (Syaiful Sagala, 2005:219) metode pemberian tugas memiliki beberapa kelebihan antara lain: (1) pengetahuan yang diperoleh murid dari hasil belajar, hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat dan bakat yang berguna untuk hidup mereka akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik; (2) siswa memiliki kesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri; (3) tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang telah dipelajari dari guru, lebih memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang telah dipelajari; (4) tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi. Hal ini sangat diperlukan ketika sarana informasi dan komunikasi sudah semakin maju seperti saat ini; (5) metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena dilakukan dengan bervariasi sehingga tidak membosankan. Sedangkan menurut (Mulyani Sumantri & Johan Permana, 1998/1999:152) kelebihan lain adalah metode pemberian tugas dapat membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik, serta dapat mengembangkan kretivitas peserta didik.
B.     Kelemahan Metode Pemberian Tugas
Adapun kelemahan-kelemahan dari metode pemberian tugas ini antara lain: (1) apabila tugas terlalu banyak diberikan atau hanya sekedar melepaskan tanggung jawab bagi guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan, hal ini dapat mempengaruhi ketegangan mental; (2) seringkali siswa hanya melakukan penipuan diri dimana mereka hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mengalami peristiwa belajar; (3) sulit mengontrol peserta didik, apakah tugas yang diberikan dikerjakan sendiri ataukah dikerjakan oleh orang lain; (4) sulit memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu peserta didik; (5) tugas yang terlalu banyak seringkali menimbulkan beban dan keluhan peserta didik; (6) tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau anggota kelompok yang rajin dan pintar (tidak merata) (Mulyani Sumantri & Johan Permana, 1998/1999:152).
C.     Cara Mengatasi Kelemahan-kelemahan Metode Pemberian Tugas
Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode pemberian tugas ini, antara lain: (1) tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya jelas, sehingga mereka mengerti apa yang harus dikerjakan; (2) tugas yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemampuan masing-masing individu; (3) waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup; (4) adanya kontrol atau pengawasan secara sistematis  atas tugas yang diberikan sehingga mendorong siswa untuk belajar dnegan sungguh-sungguh; (5) dan tugas yang diberikan hendaklah mempertimbangkan: (a) menarik minat dan perhatian siswa; (b) mendorong siswa untuk mencari, mengalami dan menyampaikan; (c) diusahakan tugas untuk siswa bersifat praktis dan ilmiah; dan (d) bahan pelajaran yang ditugaskan agar diambilkan dari hal-hal yang dikenal oleh siswa (Syaiful Sagala, 2005:219). 

2.3 KELEMAHAN DAN KELEBIHAN METODE PEMBERIAN TUGAS JIKA DIAPLIKASIKAN PADA MATA PELAJARN SEJARAH
A. KELEMAHAN METODE PEMBERIAN TUGAS JIKA DIAPLIKASIKAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
Kelemahan metode pemberian tugas atau resitasi jika diterapkan dalam mata pelajaran Sejarah adalah: (1) karena mata pelajaran sejarah itu bersifat berkesinambungan dan memerlukan penjelasan yang panjang agar siswa mengerti, maka ketika metode resitasi diberikan, guru akan sulit mengontrol siswa atau melihat seberapa besar kemampuan siswa dalam mencerna materi, karena bisa saja soal yang diberikan oleh guru tidak dikerjakan sendiri oleh siswa melainkan dikerjakan oleh orang lain; (2) sulit memberikan tugas yang sesuai dengan masing-masing individu, karena bisa saja dalam mencerna materi antara siswa satu dan siswa lain berbeda.


B. KELEBIHAN METODE PEMBERIAN TUGAS JIKA DIAPLIKASIKAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
Kelebihan metode pemberian tugas atau resitasi jika diterapkan dalam mata pelajaran Sejarah adalah: (1) dalam pelajaran sejarah yang menuntut siswa untuk mengeksplor pengetahuan, metode resitasi cocok diberikan karena metode ini bisa membuat siswa mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi; (2) metode resitasi juga dapat membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran sejarah apabila tugas yang diberikan oleh guru bervariasi.
















BAB III
 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Definisi dari metode pemberian tugas atau resitasi adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan oleh peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok
2. Metode pemberian tugas atau resitasi cocok digunakan apabila tugas yang diberikan besifat variasi, jadi tidak membosankan. Namun pemberian tugas oleh guru juga harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu dalam mencerna materi yang diberikan oleh guru.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar